Senin, 22 Oktober 2012

Belgiz Ananis



Hello. Hai. Annyeong. Sugeng Enjing.

Perkenalkan teman di samping belakang saya ini bernama Belgiz. Nama lengkapnya Belgiz Ananis. Aduh, namnya susah ya. Tapi tenang, nama susah bukan berarti orangnya juga susah diajak bergaul dong. Orangnya ceria bahkan sangat ceria. Belgiz bisa dibilang orangnya suka ngobrol. Dia juga bisa membuat suasana yang tadinya krik-krik jangkrik yang ramenya bisa seperti penonton sepak bola saat menonton para garuda Indonesia di lapangan hijau. Aku mau bercerita tentang Belgiz di hari Senin tanggal 22 Oktober 2012 yang lalu. Saat itu ada Kak Anjar sedang berjalan melewati Belgiz, Belgiz kemudian menghentikan langkah kak Anjar dan bilang kalau dia mau meminta tanda tangan. Kak Anjar bersedia menerima apa yang Belgiz minta, kemudian mencari tempat untuk duduk. Biasanya kalau ada seorang yang minta tanda tangan kakaknya tidak lama kemudian akan banyak orang yang ikut bergerombol untuk mengantri minta tanda tangan. Saat itu semakin banyak dan terus bertambah jumlah orang yang minta tanda tangan. Alhasil, Belgiz yang pertama minta tanda tangan kak Anjar dicuekin. Belgiz kemudian protes, tapi apa yang dikatakan kak Anjar justru diluar dugaan. Kak Anjar minta Belgiz bertanggung jawab dengan menemani kak Anjar selama teman-teman yang lain minta tanda tangan dan Belgiz akan mendapat tanda tangan setelah semua teman-teman selesai. Waduh,  bukannya selesai, jumlah antrian justru semakin tambah banyak. Belgiz terus menerus ngomel, kak Anjar dan yang lain hanya bisa tertawa renyah.hehe. Lucunya,  Belgiz masih terus ditahan kak Anjar, saya tidak tahu bagaimana Belgiz mengakhiri semua itu. Aduh Belgiz, kok bisa sih. Sabar ya Belgiz.hehe

Seperti yang sudah aku ceritakan tadi, Belgiz itu orangnya ceria. Kalau tidak ada Belgiz pasti sepi. Seperti kalimat pada suatu iklan, “Nggak ada loe, nggak rame”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar