Belgiz Ananis
Hello.
Hai. Annyeong. Sugeng Enjing.
Perkenalkan
teman di samping belakang saya ini bernama Belgiz. Nama lengkapnya Belgiz
Ananis. Aduh, namnya susah ya. Tapi tenang, nama susah bukan berarti orangnya
juga susah diajak bergaul dong. Orangnya ceria bahkan sangat ceria. Belgiz bisa
dibilang orangnya suka ngobrol. Dia juga bisa membuat suasana yang tadinya
krik-krik jangkrik yang ramenya bisa seperti penonton sepak bola saat menonton
para garuda Indonesia di lapangan hijau. Aku mau bercerita tentang Belgiz di
hari Senin tanggal 22 Oktober 2012 yang lalu. Saat itu ada Kak Anjar sedang
berjalan melewati Belgiz, Belgiz kemudian menghentikan langkah kak Anjar dan
bilang kalau dia mau meminta tanda tangan. Kak Anjar bersedia menerima apa yang
Belgiz minta, kemudian mencari tempat untuk duduk. Biasanya kalau ada seorang
yang minta tanda tangan kakaknya tidak lama kemudian akan banyak orang yang
ikut bergerombol untuk mengantri minta tanda tangan. Saat itu semakin banyak
dan terus bertambah jumlah orang yang minta tanda tangan. Alhasil, Belgiz yang
pertama minta tanda tangan kak Anjar dicuekin. Belgiz kemudian protes, tapi apa
yang dikatakan kak Anjar justru diluar dugaan. Kak Anjar minta Belgiz
bertanggung jawab dengan menemani kak Anjar selama teman-teman yang lain minta
tanda tangan dan Belgiz akan mendapat tanda tangan setelah semua teman-teman
selesai. Waduh, bukannya selesai, jumlah
antrian justru semakin tambah banyak. Belgiz terus menerus ngomel, kak Anjar
dan yang lain hanya bisa tertawa renyah.hehe. Lucunya, Belgiz masih terus ditahan kak Anjar, saya
tidak tahu bagaimana Belgiz mengakhiri semua itu. Aduh Belgiz, kok bisa sih. Sabar
ya Belgiz.hehe
Seperti
yang sudah aku ceritakan tadi, Belgiz itu orangnya ceria. Kalau tidak ada
Belgiz pasti sepi. Seperti kalimat pada suatu iklan, “Nggak ada loe, nggak rame”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar